TUGAS MATA KULIAH KONSEP KEBIDANAN
Kelompok IV :
·
Nila Riskiyatul F (1402450022)
·
Cincin Paramek (1402450023)
·
Sabrina Venny (1402450024)
·
Ninis Afinda D (1402450025)
·
Nining Anjar S (1402450027)
·
Yulita Wulandari (1402450028)
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MALANG
JURUSAN
KEBIDANAN
PRODI
DIV KEBIDANAN MALANG
TAHUN
2014
DAFTAR
ISI
BAB 1. SEJARAH PENDIDIKAN KEBIDANAN
DI INGGRIS...................3
BAB II. SEJARAH PELAYANAN KEBIDANAN
DI INGGRIS....................7
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................11
BAB I
SEJARAH PENDIDIKAN KEBIDANAN DI
INGGRIS
Kemajuan
ilmu kebidanan di Perancis mempengaruhi orang-orang besar di Inggris (London).
Tokoh-tokoh tersebut antara lain :
1.
William
Hervey (1500-1700 M)
William
Hervey disebut Bapak Kebidanan, beliau menjelaskan tentang sirkulasi darah dan
mencatat tentang perkembangan embrio dan fetus dalam setiap tahap
2.
Jhon
Charles Weaver (1700-1900 M)
Pertama
kali menemukan tes urine pada wanita eklamasi.
3.
William
Smellie (1697-1763)
·
Seorang
dokter di London
·
Belajar
ilmu kebidanan di Perancis dan kembali tahun 1739
·
Mengembangkan
praktik kebidanan di Inggris
·
Mengubah
bentuk cunam / forceps dan menulis buku tentang pemasangan cunam
·
Melakukan
pertolongan persalinan pada presentasi bokong
·
Pertama
kali menemukan resusitasi pada bayi asfiksia
4.
William
Hunter (1718-1783)
·
Murid
Smellie dan melanjutkan usaha gurunya tersebut
Pendidikan
kebidanan di Inggris terdiri dari dua bagian, yaitu :
1.
Pre-regristation three year
programmeldirect entry.
Program ini ditujukan bagi mereka yang belum pernah mengenyam pendidikan
keperawatan dasar, dengan lama pendidikan selama tiga-empat tahun. Program ini
sangat diminati oleh banyak wanita muda dan dewasa karena waktunya pendek serta
cukup ekonomis dari segi biaya.
2.
Pre-regristation (shortened) 18
months programme. Program
ini ditunjukkan bagi mereka yang pernah mengenyam pendidikan keperawatan dasar,
dengan lama pendidikan 18 bulan – 2 tahun.
Setelah
tahun 1995, dibentuk pendidikan kebidanan setingkat Universitas (Degree- Bachelor), yang berasal dari SMU
ditambah 3-4 tahun. Lulusan ini bisa melanjutkan ke S2 kebidanan. Sistem yang
dianut ialah APEL (Acreditation Of Prior
Experiental Learning). Yaitu untuk akreditasi 5X study day dalam 3 tahun
yang terdiri dari sertifikat, critical
analisis, reflection, evaluation, dan find evidence.
Pendidikan
kebidanan di Inggris diatur oleh sejumlah undang-undang yaitu Midwives Rules,
The Midwife’s Code of Practice, dan Unitet Kingdom Central Council (UKCC) for
Nursing, Midwifery and Health Visitor.
Di dalam UKCC ditekankan bahwa yang harus dimiliki oleh
seorang bidan bukan hanya pendidikan kebidanan tetapi juga kemampuan menghargai
latar belakang wanita (klien) karena hal tersebut dapat mempengaruhi keadaan
Ibu dan bayi. Lebih jelasnya, UKCC menguraikan keterampilan yang harus dimiliki
oleh Bidan, mencakup :
1.
Promosi
kesehatan
2.
Pengkajian
fisik
3.
Perawatan
pasien
4.
Tindakan
mandiri
5.
Melakukan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
6.
Melakukan
perawatan yang disarankan oleh dokter
7.
Komunikasi
dengan pasien
8.
Penelitian
berkelanjutan
9.
Kerjasama
dalam tim
10. Bekerja sesuai dengan peraturan yang
berlaku
11. Sadar dengan perkembangan
masalah-masalah etika
12. Bertanggung jawab atas hasil
kerjanya.
Tanggung jawab Bidan,
mencakup :
1.
Melaksanakan
kompetensi profesional
2.
Menyimpan
semua catatan/ rekam medis
3.
Bertanggung
jawab terhadap keluarga pasien
4.
Bertanggung
jawab pada profesi
5.
Bertanggung
jawab pada masyarakat
Setiap
tahun pada bulan maret, Bidan mengajukan surat permohonan untuk bisa berpraktik
di daerah tertentu kepada supervisor sambil
memperlihatkan bukti bahwa mereka telah mengikuti up date pendidikan kebidanan terbaru. Up date pendidikan berbetuk kursus singkat yang diadakan setiap
lima tahun.
Sejak
April 1995, semua bidan yang akan memperbarui surat izin praktiknya harus mengikuti
pendidikan berkelanjutan yang disebut PREP (Postregistration
Education and Practice). Materi yang diberikan mencakup :
1.
Perkembangan
teknologi
2.
Perubahan
dalam masyarakat, peran pria dan wanita dalam keluarga serta masyarakat
3.
Perubahan
dalam dunia kerja
4.
Perubahan
dalam dunia pendidikan
5.
Perubahan
dalam organisasi sumberdaya serta manajemen perawatan kesehatan
6.
Perubahan
dalam perilaku kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
Selain
pendidikan berkelanjutan, untuk menambah wawasannya, Bidan juga diharapkan
terus membaca jurnal, laporan, penelitian dan berita terbaru mengenai
perkembangan kebidanan yang akan merangsang pola pikir analitisnya.
Organisasi Profesional
Kebidanan di Inggris :
1.
RCM
(Royal Collage of Midwives), merupakan lembaga yan mendukung Bidan dalam
upayanya meningkatkan standar perawatan bagi Ibu, bayi, dan keluarganya.
Lembaga ini merupakan satu-satunya organisasi di Inggris yang berkaitan dengan
Bidan. Tujuan dari RCM adalah untuk meningkatkan seni dan ilmu kebidanan serta
meningkatkan standar profesionalisme. Sekretariatnya berada di London, mereka
memiliki anggota sekitar 37.000 orang Bidan dan 200 cabang di pelosok negeri
untuk memudahkan akses para anggotanya.
2.
ICM
(International Confederation of Midwives), merupakan konfederasi Bidan dunia
yang sekretariatnya berada di London. Tujuan dari ICM adalah meningkatkan
standart perawatan bagi wanita, bayi, dan keluarga diseluruh dunia melalui
pembangunan, pendidikan, dan penyediaan Bidan yang profesional. ICM bekerja
sama dengan program Safe Motherhood WHO. ICM mengadakan kongres setiap 3 tahun.
Setiap 4 kali dalam setahun ICM menerbitkan buletin yag memudahkan Bidan
mengetahiu perkembangan dan isu kebidanan diseluruh dunia.
3.
European
Community Midwives Directive, merupakan aliansi Bidan se-Eropa yang berfokus
pada peningkatan kualitas pelayanan kebidanan.
BAB
II
SEJARAH
PELAYANAN KEBIDANAN DI INGGRIS
· Perkembangan Pelayanan Kebidanan Abad 16
dan 17
Pada
awal abad ke-17, bidan banyak berasal dari Inggris yang keberadaannya merupakan
bantuan dari pihak gereja sehingga penilaian orang lebih ditekankan. Seorang
bidan dituntut memiliki karakter/perilaku yang baik. Bidan tersebut disumpah
dan memiliki wewenang untuk mendengarkan pengakuan dosa dan melakukan
pembaktisan. Kewenangan tersebut menimbulkan kontroversi karena dalam
sumpahnya, seorang bidan harus bertanya dan memaksa ibu untuk mengatakan ayah
sang bayi yang sebenarnya. Hal ini tentunya dianggap sebagian besar orang tidak
etis. Selain itu, para bidan di daerah pedesaan seringkali dianggap sebagai
penyihir, khususnya bila bayi yang dilahirkan cacat.
Terbentuknya
kebidanan di Inggris di mulai pada abad pertengahan yaitu dimana seorang bidan
yang dianggap dan dikutuk sebagai penyihir oleh masyarakat dan di bakar, hal
ini disebabkan karena bidan dianggap ancaman bagi perawat wanita. Setelah itu
pada abad 16 kebebasan bidan berada di bawah pendeta, karena pendetalah yang
sangat dihormati dan ditakuti pada masa ini, pendeta dapat mengerti akan
profesi dan keberadaan bidan yang sebenarnya ingin membantu masyarakat
khususnya wanita, sehingga pada masa ini bidan memiliki sedikit kebebasan. Agar
dapat diterima dimasyarakat bidan masih dalam pengawasan pendeta, hal ini dapat
mencegah kejadian yang buruk di masa lalu tidak lagi terjadi, tentunya hal ini
merupakan hal baik dan sangat membantu bidan agar dapat diterima kembali
dimasyarakat.
Abad
ke 17 muncul “BIDAN PRIA”, bidan pria disini bukanlah murni seorang bidan, akan
tetapi merupakan seorang praktisi medis spesialisasi kelahiran anak.
· Perkembangan Pelayanan Kebidanan
Abad 18
Pada
abad ke-18 merupakan titik pusatnya perkembangan dunia medis, keperawatan,
serta praktik obsterti. Tapi sayangnya perkembangan ini tidak dilayani profesi
kebidanan. Tidak ada sistem yang teroganisasi untuk pendidikan bagi bidan.
Abad
18 terjadi migrasi, dimana pada abad ini bidan mulai dapat menolong persalinan.
Pada masa ini, tepatnya tahun 1824 Jamess Blundell dari Inggris yang menjadi
orang pertama yang berhasil menangani perdarahan postpartum dengan menggunakan
transfusi darah dan pada masa ini juga William Smellie dari Skotlandia
mendirikan pusat pelatihan bidan wanita dan membuka klinik untuk
masyarakat yang tidak mampu, pusat pelatihan bidan wanita di sini di buka agar
bidan wanita dapat disamakan dengan wanita biasa yang lainnya, dimana selama
ini bidan wanita kurang dipercaya dan diakui oleh masyarakat sehingga bidan
wanita membutuhkan pelatihan agar benar-benar mampu diterima dan disamakan
dengan wanita biasa lainnya. Seiring berjalannya waktu pada akhir abad ke 18,
didirikan Rumah sakit tunggu di Inggris oleh Sir Richard pada tahun
1809 dan berkembang menjadi Rumah sakit Queen Charlotte’s yaitu tempat
melatih kemampuan dokter dan bidan. Pada tahun 1880 kelompok bidan terpelajar
memiliki pengesahan dalam mengatur ketrampilannya dan praktik bidan.
· Perkembangan Pelayanan Kebidanan
Abad 19
Buku tentang praktek
kebidanan diterbitkan pada 1902 di Inggris dan dirancang untuk melindungi masyarakat
dari praktisi yang tidak mempunyai kualifikasi pada saat itu sebagian besar
penolong persalinan buta huruf bekerja sendiri, menerima bayaran untuk
pelayanan yang mereka berikan pada wanita meskipun promosi praktek kebidanan
yag mempunyai kualifikasi meningkat dari 30% pada tahun 1905 menjadi 74% pada
tahun 1915, banyak wanita yang menyukai paraji. Hal ini karena paraji lebih
murah, mengikuti tradisi lokal dan memberikan dukungan domestik.
Pada tahun ini juga terbentuklah perjanjian bidan
yang mana meletakkan kebidanan di bawah pengendalian Privy Council atau pengawas
praktik kebidanan local yang mengatur sertifikasi bidan, pelatihan bidan,
membuat peraturan jika bidan melakukan kesalahan, dan mengangkat otoritas
pengawas local. Tahun 1910 bidan yang tidak bersertifikat tidak diperbolehkan
praktek kecuali di bawah pengawasan medis, hal ini guna mencegah terjadinya
kesalahan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Pada tahun ini juga diadakan
kursus guru bidan.
Selama
tahun 1920, hanya 50-60% wanita ditolong oleh seorang bidan dalam
persalinannya, tetapi dalam kegawatdaruratan bidan harus memanggil dokter.
Pelayanan dipusatkan pada persalinan dan nifas sedangkan pelayanan antenatal
mulai dipromosikan pada tahun 1935.
Bidan
mandiri terancam oleh klinik lokal dan peningkatan persalinan di rumah sakit.
Pada tahun 1930 perawat juga terdaftar memasuki kebidanan karena dari 1916
mereka dapat mengikuti kursus kilat kebidanan. Hal ini mengakibatkan penurunan
status dan kekuatan bidan karena perawat disosialisasikan untuk menangani
keadaan patologis daripada keadaan fisiologis.
Tahun 1959 pemerintah Inggris menetapkan 70% persalinan harus di Rumah
sakit dan persalinan 100% di Rumah sakit diterapkan sejak tahun 1970. Selama tahun 1980 bidan di Inggris
memulai berusaha mendapatkan otonomi yang lebih dan meningkatkan sistem melalui
penelitian tentang alternatif pola perawatan. Dengan persalinan alternatif
bidan mulai mengembangkan praktek secara mandiri. Selama pertengahan 1980
kira-kiira ada 10 bidan praktek secara mandiri di Inggris. Pada tahun 1990 ada
32 bidan mandiri dan pada 1994 angka perkiraan dari bidan mandiri adalah 100
orang denga 80 orang diantaranya terdaftar dalam asosiasi bidan mandiri (Independen Midwives Assosiation).
Karena pengaruh terjadinya medikalisasi, maka wanita mulai menuntut hak
pada proses persalinan yang normal (natural child birth). Kebutuhan bidan
semakin meningkat, dan mereka bangkit untuk menuntut hak-haknya. Pelayanan yang
diberikan bersifat women oriented (berpusat pada wanita). Inilah awal
terbentuknya otonomi bidan atau bidan yang mandiri tanpa ada pengaruh dari
obstetrician dan perawat. Pelayanan kebidanan di Inggris berkembang pesat,
sejak ditemukannya berbagai penemuan-penemuan baru dalam pelayanan kebidanan.
Di Inggris, tahun 1899
mulai disediakan tempat perawatan wanita hamil di The Royal Maternity Hospital. Dalam hal ini dokter sangat berjasa
menganjurkan diadakannya pro-maternity hospital untuk wanita hamil yag
memerlukan perawatan ialah Dr.Ballentyne. Angka kematian menurun dari 44,2 per
10.000 kelahiran (1928) menjadi 2,5 per 10.000 kelahiran (1970). Perkembangan ini terlihat pulla pada semua negara-negara maju; umumnya
angka kematian maternal kini di negara-negara itu berkisar antara 1,5 dan 3,0
per 10.000 kelahiran hidup.
Sampai saat ini, di
Inggris terdapat 105.723 orang Bidan yag terdiri dari 112 pria dan 105.611
wanita. Para Bidan tersebut bekerja diberbagai macam institusi : 31.496 Bidan
bekerja di Rumah Sakit NHS (National Health Services) dan/atau komunitas, 2.363
Bidan dipekerjakan oleh perserikatan Bidan, 804 Bidan bekerja sebagai tenaga
pengajar kebidanan, 301 Bidan dipekerjakan oleh sebuah agensi, 106 Bidan di
institusi swasta, 100 Bidan bekerja sendiri dalam praktik swasta. Jumlah
keseluruhannya lebih dari yang terdaftar berpraktik, karena banyak Bidan yang
menjalankan lebih dari satu jenis praktik.
Praktik mandiri telah
diperkenalkan, dengan alasan:
·
Adanya
penolakan medikalisasi
·
Ketidakmampuan
menyediakan perawatan yang memuaskan dalam National Health Service
·
Pertolongan
persalinan di rumah (Home Birth) sebagai pilihan ibu
DAFTAR PUSTAKA
Soepardan, Suryani.2008.Konsep
Kebidanan.Jakarta : EGC
Estiwidani, Dwana dkk.2008.Konsep
Kebidanan.Yogyakarta : Fitramaya
Asrinah, dkk.2010.Konsep
Kebidanana.Banjarnegara : Graha Ilmu
Heryani, Reni.2011.Buku Ajar Konsep
Kebidanan.Jakarta : TIM
Salmiati, dkk. 2011. Konsep Kebidanan
Manajemen & Standar Pelayanan.Jakarta : EGC
Midcare.blogspot.com/2012/02/perkembangan-pelayanan-kebidanan-di.html?m=1
Yueztie.wordpress.com/2013/10/27/makalah-sejarah-pendidikan-bidan/
Sitibarokahmidwife.blogspot.com/2013/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_15.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar